Jumat, 26 Juli 2013

Cara membuat bingkai foto dari kardus




Bahan :
  • Kardus
  • Kertas Koran
  • Kerts HVS

Alat-alat yang dibutuhkan :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgG3K4FLV_TE-Lw4x1a9WxG77l_23JAHnI0XsHTAWsAeYIN9z3jaZW5fbqBWqrW_uJ-RfSeyrHcN5Ftz2ZxCDomBQX5nctRhsJISjmURWpeGncqfrKw80xCvF1Po85-JQZ6socQQKXZKTVX/s400/Image0506.jpg
  • Gunting
  • Penggaris
  • Pulpen / Pensil
  • Isolatip
  • Lem
  • Double Tape

Cara Membuat :

Cetak Pola ukuran foto diatas kardus menggunakan pulpen/ pensil.

NB : Pada pembuatan bingkai foto ini saya menggunakan pas foto ukuran 4R (10,2 x 15,2 cm)  

Buat pola border kurang lebih seukuran lebar badan penggaris (+/- 3cm)


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMZfN_XEjfdLDjwb4wZvZGdXiBFKm6hqJt3JrYdpB8HyYSbes7_gBgRRjS8ihbxzLk2nl2FUtt9zfb-5dPqN02ELL56s4z1SLHJ4YxaGmlb4KKDft8wBwoAtBjzaRWpzMVAxHSDkQN7jWJ/s400/Image0510.jpg
Buat Border



Cutter Pola yang telah kita buat. (pastikan cutter tajam, agar hasil potongan pola rapih)
Cutter Pola yang telah kita buat

Hasil setelah di potong

Buat Pola untuk bagian belakang bingkai foto (Berukuran 21,3 cm x 16,3 cm) atau samakan dengan ukuran bingkai foto bagian depan yang telah kita cutter.


buat pola untuk bingkai bagian belakang



Cutter Pola yang telah kita buat


sekarang kita punya 2 bagian bingkai foto (bagian depan dan bagian belakang)

Siapkan kertas Hvs (Kertas polos yang berwarna putih). buat pola berukuran 21 x 16 cm (lebih kecil sedikit dari ukuran bingkai foto bagian belakang)


membuat pola di kertas hvs untuk bingkai bagian belakang


Gunting pola yang telah dibuat, lalu rekatkan ke kardus (bagian belakang bingkai foto) dengan menggunakan lem
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0F8J2OQoaPlkhwP9WPFjp6joejpZnFwxQr-LEEo5UhqvXhO-vChDHitXJHIgl1grl26bseWfpsIO35pDYpHuMB-dgSmWbk53y_mFPNNJpGMISQC6sQIZ1SzkUxxk3s7fYgLfuQyAqhTFG/s400/Image0522.jpg
setelah pola kertas di rekatkan dengan bagian belakang bingkai

Siapkan kertas koran


Letakan pola bingkai yang telah kita buat diatas kertas koran


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisbLK0V6eZyGiybkjlxvO1KVyRzV_758GmSQVJVSCDiniuKP9f2UGjVRgusLD-HLXof8Kx-vu_EMXlNZshVVUxXHQRp2MBZrQoA9vm8l1qm4P5mkcs1CNogO8x_jKAokGcX9m-GbjDfE1V/s400/Image0523.jpg

Garis dipinggir sisi - sisi pola bingkai kurang lebih sekitar 1 cm


Lakukan hal yang sama pada bagian tengah pola bingkai foto bagian depan. garis kurang lebih 1 cm di sisi - sisi bingkai



Dimulai dari bagian tengah pola depan bingkai foto, cutter sisi - sisi yang telah di garis.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKmEhp3y4hL8fxjOUNYN9WTKBQU1F6ljIyXmcQgToME2WhgksaRD67HSaNQWREik5vR5qpc0PDhsttKfPedfCqQdjWlwYAMZAlelMHwnl_ELp1CPmrSyFrdvLL9BrxvUlLNMYskpTYSFfR/s400/Image0524.jpg
bagian tengah bingkai setelah di cut

Setelah selesai di cutter, rekatkan bagian yang tidak terpotong ke sisi -sisi bingkai (rekatkan dengan menggunakan isolatip)


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicRzrgvKBmglVOdomVjFw9ly7tB-0YsUK3qvRMx82RDvh13Ir0iHPaF4scqpyhOItnxZOMkVOl6V_v_wCaKRXd4pmZt-F9ugz23h6dnfrYv5h74Hr4xxO6gHJAFNt3slgpV6DALPawUjDF/s400/Image0526.jpg


Nb : Pastikan posisi bingkai tidak bergerak, agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Cutter bagian sisi laur pola bingkai foto yang tadi telah diberi garis. rekatkan ke sisi - sisi bingkai menggunakan isolatip.

Nb : Dimulai dari bagian sisi kiri dan kanan pola bingkai bagian depan dan bagian belakang (lihat gambar dibawah)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEKAX5W469stAilSyiBG7ij-8lw1ZkccuV5jeJFT_SWr8vWJSeXS8S6N6m4aswTbQdIotXUqQCkqjIHLe-OTag3-EwwdO70adZ8Ux0bUT6kaaQgBcuIPEmKWTUneRCwpeuROX_7UylyrqB/s400/Image0529.jpg


lalu gunting sedikit kertas koran pada bagian antara pola bingkai depan dan belakang lalu rekatkan dengan menggunakan isolatip


Lipat Bingkai
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVg3cILl-4pBGbp9XUOezomFu74fJlg2QGtYyFR0_RJWklbwDsTnhZZlld9zI4XfusPVMJbOpOABSYXN7tNPHE7ZC0kFaAtcUakNwnq2LuQr2HAr3zYjO4H0iPM4d2jZ6fYSaxo38t-4-S/s400/Image0530.jpg



Rekatkan sisa kertas yang belum tertempel dengan isolatip ke bagian belakang.

(Tempat memasukan foto dari bagian bawah bingkai foto)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSnhlHIKOMKAMjGp99HZYEFkr_R7sCVGTDvKWeObXwC21WvPRMvINAlzs_OQ43LjXgMvH-DFIP-rfgtdnfZ7uX5SPFbE2VeuJwSMfawvUm5Ivy8fpJLr33PXDmH-SqP5we8tkukSvKYFbl/s400/Image0531.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPcdEGNu4Fc4vpQ8RwqtAcjHvSHz_TBKV-iJL4I5PqDK7U4aKlD3VxS6D5KoSOr5ShV8lPcqvPrOYL-Cj3WTeLjRXsjBjUYXKSLzNSMq2r0cITbyyF2LRZ2zpLZtVqc5s2nqIwvgspCGjR/s400/Image0533.jpg
tempat memasukan foto dari bagian bawah bingkai

Membuat dudukan bingkai :

Siapkan potongan kardus, buat pola berbentuk trapesium. Dengan tinggi +/- 10 cm.


Cutter pola yang telah dibuat


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipvVo8w4DfUlWrs0U8X1YoidUjFyvxEr1G3WpBiJIoHrT6LmFMna_Xler9D2K8oLWkvBCxBgDcackh3sNE2TJpn-CicJZjMlWBYNKiaVgOx3uT27siF7xeQeieQ-4z-V5vwLoOAe2oZy_u/s400/Image0534.jpg
Pola setelah di  potong
Lapisi pola dudukan yang telah di cutter dengan kertas koran. lalu rekatkan dengan isolatip.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR9bMgqDs2vD0Iqahyv_9-nkK0YlzrWthjZJKA8URvaFWLOBX62Wtf8BiQVPulofVaQGSr3tT2TUyUrAMfsk1nRbCc_8BI2ofVKg4GlnFz19UVH60DlmkAvM1A1wWCivs6QxhK9o78_2WL/s400/Image0535.jpg

Lekuk bagian atas dudukan, setelah itu rekatkan dudukan bingkai ke bagian belakang bingkai menggunakan double-tape.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhyphenhyphentRJZmHt-jaLn8hCgKd31fADAH2SI_he2R-ewgfIV6G14_FUbkz20AHd_OWs5dY2gcJitmZ__E1U-FDF3fWmdRZvC0pIkZzVOc_hKYTTykurUOVTJkL7bojSEO7TYwthGR3Aw-Xf5_Ya/s400/Image0536.jpg
Lekuk bagian atasnya
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgg9BBDJR8F3N-_R1L-F4GG-_-NsfH5WdRXXwkZPCuRwFJrceTQAj6cwnXfdoWTXzeqK90oekIkIy_xj826luoDwCZL4McIUoUvVysac55kfSVwptBLCyIr0p51whkt7BnqtGHL2_bHYXPW/s400/Image0537.jpg
Rekatkan ke bagian belakang bingkang
Hasil Bingkai :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0rCufer1y5HzPBXarvY9p9a5o7MRFwqpNE8NHIVQfW02rlkxJ4x6VKTY6ACfkP8ia0VokvATt2f__kmWNg_5_73u2F1jaqS_LSDuupb0reRZAHfsxKP8PpgCqc1XHRjktZk0dZT-2dWTs/s400/Image0538.jpg

Cara  untuk membuat hiasan bingkai :

untuk mempercantik bingkai foto yang sudah saya buat ini, saya membuat love dari kardus. caranya :


Buat Pola Love dari kardus lalu cutter
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiseMHbYZjMjxlV2MoqwJCtak7vIp8TRvjH472EeJ4vhHj5kERE2mtbWQ24fTyW_V_PiESdB8vA2q-z2gdu78F0WBaRkMfsh0-FtjnQYg84tr5jDKlmobI7AJsYkCtuPTMPiisaD67PIx1y/s400/Image0539.jpg
Pola Love yang sudah di cut

Lapisi pola yang telah dibuat dengan kertas koran lalu rekatkan dengan isolatip.



Tempelkan hiasan yang telah jadi ke  bingkai foto. ini hasilnya :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioQXTbWk9SqA3D0f8PFofee8if61XSBwp-vm_riJb95ju_aC1MvEGmt1ulA37VlAfIMUQQv2qxHH6wy_mx3bavZbIXKQi1QkUoL-0j718Q1PWBPXtSJGcEoZKrlf4HPt1J1kh_Jwi2pwZ2/s400/Image0540.jpg

+ Ditambahkan foto untuk pelengkapnya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqzx5SZPtsCf-lnP8aZCNPrCmrWyi_K5yyl5AYjm_k3xScWGmJ5BGOi2iILeEgdiZwGnYf_IwW7BZraQOsxatW-Q7O3lGgaQ2K9t36FbcXKOyTNpfQT5u8MmijdoyNXSLXa6_k-Kx2Krhe/s400/Image0541.jpg


foto yang saya taruh adalah foto saya dengan Edward Cullen dan Jacob Black.. xixixixi (meskipun hasil editan) lumayan lah :))


Pintu Pahala Dan Pelebur Dosa


BISMILLAHIR ROHMANIR ROHIEM
Segala puji bagi Allah tabaraka wa ta’ala. Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi dan Rasul termulia, segenap keluarga dan sahabatnya serta setiap orang yang mengikuti mereka sampai hari Kiamat.
Kami memohon kepada Allah -yang Maha hidup dan mengurusi seluruh makhlukNya, tiada Tuhan yang disembah dengan haq kecuali Dia- agar berkenan menerima segala amal ibadah kita, sesungguhnya Dia Maha mendengar dan Maha melihat. Adapun amalan-amalan yang bisa mendatangkan banyak pahala dan menghapuskan dosa tersebut adalah sebagaimana berikut:

  1. Bertaubat, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Barangsiapa yang bertobat sebelum matahari terbit dari arah barat, maka Allah masih berkenan menerimanya“ (Muslim)
  2. Keluar untuk menuntut ilmu, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Barangsiapa yang meniti jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju ke surga”. (Muslim)
  3. Berdzikir, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Maukah kalian aku beritahu dengan amal perbuatan terbaik, paling terbersih disisi Tuhanmu, paling tinggi untuk kedudukanmu, jauh lebih baik dibanding sedekah emas dan perak bagimu dan daripada kalian bertemu musuhmu lalu bertempur dengan mereka? Mereka menjawab: Mau, ya Rasul. Beliau bersabda: “Dzikir kepada Allah”. (Tirmidzi)
  4. Berbuat kebajikan dan menunjukkan seseorang ke arah yang baik, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Setiap pebuatan kebajikan adalah sedekah, sedangkan orang yang menuntun ke arah yang baik (akan memperoleh pahala) seperti orang yang melakukannya” (Bukhari dan Muslim)
  5. Berdakwah kepada Islam, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Barangsiapa yang berdakwah mengajak kepada petunjuk yang baik dalam agama Islam, maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa berkurang sedikitpun” (Muslim)
  6. Melakukan amar makruf nahi munkar, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Barangsiapa yang melihat suatu kemungkaran, hendaknya dia mengubahnya dengan tangan (kekuasaan) nya, jika tidak kuasa maka dengan lisan (nasehat) nya, bila tidak mampu maka dengan hatinya dan yang demikian ini adalah bentuk iman yang paling lemah” (Muslim)
  7. Membaca Al-Qur’an, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat memberikan syafaat bagi para pembacanya” (Muslim)
  8. Mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Sebaik-baik kalian ialah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya” (Bukhari)
  9. Menebarkan salam, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Kalian tidak masuk surga hingga beriman, kalian tidak beriman hingga saling mencintai. Sukakah kalian aku tunjukkan sesuatu jika kalian lakukan niscaya menimbulkan rasa saling menyayangi? Tebarkan salam diantara kalian” (Muslim)
  10. Saling mencintai karena Allah, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Sesungguhnya Allah berfirman pada hari kiamat: “Mana orang-orang yang saling mencinta karena kebesaranKu. Sekarang akan Saya beri naungan dibawah naunganKu pada hari yang tidak ada naungan kecuali milikKu”” (Muslim)
  11. Mengunjungi orang sakit, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Tiada seorang muslimpun yang mengunjungi kawannya yang sakit pada pagi hari kecuali didoakan oleh 70.000 malaikat hingga sore hari. Jika mengunjunginya pada sore hari maka didoakan oleh 70.000 malaikat hingga pagi hari, dan baginya halaman luas di surga” (Tirmidzi)
  12. Menolong orang yang sedang susah, dalilnya adalah hadits Nabi r: ”Barangsiapa yang membantu temannya yang sedang susah, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan akherat” (Muslim)
  13. Menutupi aib kawannya, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Tiada seorang yang menutupi aib temannya kecuali Allah akan menutupi segala aibnya pada hari kiamat” (Muslim)
  14. Silatur rahim (menyambung tali keluarga), dalilnya adalah hadits Nabi r: “Rahim itu tergantung di Arsy dan berkata: Barangsiapa yang menyambungku pasti Allah menyambungnya, barangsiapa yang memutusku maka Allah akan memutus dirinya” (Bukhari dan Muslim)
  15. Berakhlak terpuji, berdasarkan hadits Nabi r saat ditanya tentang sesuatu yang banyak memasukkan manusia ke surga, beliau menjawab: “Bertakwa kepada Allah dan berakhlak mulia” (Tirmidzi)
  16. Bersikap jujur, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Kalian wajib berlaku jujur, karena jujur menuntun ke arah kebaikan, sedangkan kebaikan menuntun ke surga” (Bukhari dan Muslim)
  17. Menahan marah, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Barangsiapa yang mampu menahan marahnya padahal dia sangat mampu untuk itu, maka Allah akan mengundangnya –di antara makhluk ciptaanNya- pada hari kiamat hingga dia memilih bidadari yang dia sukai.” (Tirmidzi)
  18. Membaca do’a penghapus dosa dalam majlis, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Barangsiapa yang duduk di suatu majlis banyak melakukan kesalahan dalam ucapannya lalu sebelum berdiri dia mengucapkan:
  19. ÓÈÍÇäß Çááåã æÈÍãÏß¡ ÃÔåÏ Ãä áÇ Åáå ÅáÇ ÃäÊ ÃÓÊÛÝÑß æÃÊæÈ Åáíß
  20. niscaya diampuni kesalahan-kesalahannya yang terjadi di majlis tersebut” (Tirmidzi)
  21. Bersikap sabar, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Tiada seorang muslimpun yang ditimpa kepayahan, rasa sakit, kesusahan, penyakit dan kesedihan hingga terkena duri kecuali Allah menghapus kesalahan-kesalahannya dengan hal-hal tersebut” (Bukhari)
  22. Birrul walidain, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Sangat hina, sangat hina, sungguh sangat hina.” Ditanyakan, siapa ya Rasul? Beliau menjawab: “Seseorang yang menemukan kedua orang tuanya atau salah satunya di masa tua mereka kemudian dia tidak dapat masuk surga” (Muslim)
  23. Menolong para janda dan orang miskin, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Orang yang membantu janda dan orang miskin bagaikan orang yang berjihad fi sabilillah”. Perawinya berkata: Saya nilai beliau bersabda: “Bagaikan orang yang shalat malam tanpa istirahat dan seperti orang berpuasa tanpa berhenti” (Bukhari)
  24. Membiayai anak yatim, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Saya dan orang yang membiayai anak yatim di surga seperti ini (dengan menunjukkan dua jarinya yaitu telunjuk dan jari tengah) “ (Bukhari)
  25. Wudhu, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Barangsiapa yang berwudhu lalu menyempurnakannya maka akan berguguran dosa-dosa dari badannya hingga keluar dari bawah kuku-kukunya” (Mulsim)
  26. Mengucapkan syahadah setelah wudhu, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Barangsiapa berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya lantas mengucapkan:
  27. ÃÔåÏ Ãä áÇ Åáå ÅáÇ Çááå æÍÏå áÇ ÔÑíß áå æÃÔåÏ Ãä ãÍãÏÇ ÚÈÏå æÑÓæáå¡ Çááåã ÇÌÚáäí ãä ÇáÊæÇÈíä æÇÌÚáäí ãä ÇáãÊØåÑíä
  28. niscaya akan dibukakan baginya pintu-pintu surga, dia boleh masuk dari pintu mana saja yang dia suka” (Muslim)
  29. Menirukan ucapan mu’adzin, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Jika kalian mendengar adzan, maka tirukanlah ucapan mu-adzin”. (Muttafaq a’alaih) dalam riwayat Muslim, disebutkan dari Umar tentang keutamaan menirukan ucapan mu-adzin perkata kecuali bacaan “hayya ‘alas shalah dan hayya ‘alal falah” maka ucapkan: “Laa haula walaa quwwata illaa billaah”.
  30. “Barangsiapa yang setelah adzan mengucapkan doa berikut:
  31. Çááåã ÑÈ åÐå ÇáÏÚæÉ ÇáÊÇãÉ æÇáÕáÇÉ ÇáÞÇÆãÉ¡ ÂÊ ãÍãÏÇð ÇáæÓíáÉ æÇáÝÖíáÉ¡ æÇÈÚËå ãÞÇãÇ ãÍãæÏÇ ÇáÐí æÚÏÊå
  32. maka dia berhak mendapatkan syafaatku pada hari kiamat” (Bukhari)
  33. Membangun masjid, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Barangsiapa yang membangun sebuah masjid karena mengharap pahala dari Allah, maka Allah akan membangun untuknya bangunan seperti itu di surga” (Bukhari)
  34. Bersiwak, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Jika saja tidak memberatkan umatku, niscaya aku perintahkan mereka dengan menggunakan siwak pada setiap hendak shalat” (Bukhari dan Muslim)
  35. Berjalan menuju masjid, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Barangsiapa pergi ke masjid pada pagi atau sore hari, maka Allah menyediakan baginya sebuah rumah mewah di surga setiap dia pergi pagi dan sore hari” (Bukhari dan Muslim)
  36. Mendirikan shalat lima waktu, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Tidak ada seorang muslim-pun yang kedatangan shalat lima waktu lantas dia menyempurnakan wudhunya, memaksimalkan khusyu’ dan ruku’nya (dalam mendirikan shalat-shalat tersebut) kecuali akan menjadikan baginya penghapus dosa-dosanya selama dia tidak melakukan dosa besar, dalan jangka waktu setahun penuh” (Muslim)
  37. Mendirikan shalat Shubuh dan Asar, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Barangsiapa yang mendirikan shalat Shubuh dan Asar, maka akan masuk surga” (Bukhari)
  38. Melaksanakan shalat Jum’at, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Barangsiapa yang menyempurnakan wudhunya lalu pergi ke shalat jum’at dan mendengarkan khutbah dengan seksama, maka diampuni dosa-dosanya diantara dua jum’atan dan tambahan lagi tiga hari” (Muslim)
  39. Berdoa pada saat terkabulnya doa pada hari Jum’at, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Pada hari Jum’at terdapat waktu, tidak ada seorang muslim yang sedang shalat (pada saat itu) lalu memohon kepada Allah kecuali dikabulkan doanya” (Bukhari dan Muslim)
  40. Melaksanakan sunah rawatib beserta shalat fardhu, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Tidak ada seorang muslim yang mendirikan shalat sunnah setiap hari 12 rakaat melainkan Allah membangun baginya sebuah rumah mewah di surga” (Muslim)
  41. Melaksanakan shalat dua rakaat sehabis melakukan suatu dosa, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Tiada seorang hamba yang melakukan suatu perbuatan dosa lalu menyempurnakan wudhu dan shalat dua rakaat lantas memohon ampunan dari Allah kecuali diampuni dosa-dosanya” (Abu Daud)
  42. Melaksanakan shalat malam, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Shalat yang paling afdhal setelah shalat fardhu adalah shalat pada malam hari” (Muslim)
  43. Shalat dhuha, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Pada pagi hari setiap ucapan salam merupakan sedekah bagi salah seorang di antaramu, setiap ucapan tasbih adalah sedekah, setiap ucapan hamdalah merupakan sedekah, setiap ucapan tahlil adalah sedekah, setiap takbir ialah sedekah, setiap amar makruf adalah sedekah, nahi munkar adalah sedekah dan semua ini telah cukup bagi setiap orang dengan melakukan shalat dua rakaat Dhuha” (Muslim)
  44. Mengucapkan shalawat untuk Nabi r, beliau bersabda: “Barangsiapa yang mengucapkan salam untukku sekali maka Allah akan membalasnya sepuluh kali” (Muslim)
  45. Melaksanakan puasa, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Tidak ada seorang hamba yang berpuasa sehari fi sabilillah melainkan Allah akan menjauhkan dirinya dari neraka berkat puasa tersebut sejauh 70 tahun” (Bukhari dan Muslim)
  46. Berpuasa tiga hari pada setiap bulan, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Barangsiapa yang melaksanakan puasa tiga hari pada setiap bulan, maka seperti orang yang melaksanakan puasa selama setahun penuh” (Bukhari dan Muslim)
  47. Berpuasa pada bulan Ramadhan, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Barangsiapa yang melakukan puasa pada bulan Ramadhan didasari dengan iman dan pengharapan pahala maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (Bukhari dan Muslim)
  48. Berpuasa 6 hari pada bulan Syawal, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Barangsiapa yang melakukan puasa Ramadhan dan menambahnya 6 hari pada bulan Syawal, maka seakan-akan dia melakukan puasa setahun penuh” (Muslim)
  49. Berpuasa pada hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah ketika jamaah haji sedang berwukuf di padang Arafah), dalilnya adalah hadits Nabi r: “Berpuasa pada hari Arafah menghapus (dosa) setahun yang berlalu dan setahun yang akan datang” (Muslim)
  50. Berpuasa pada hari Asyura (tgl. 10 Muharam, sebaiknya dibarengi dengan tgl. 9), dalilnya adalah hadits Nabi r: “dan berpuasa pada hari Asyura yang saya niatkan karena Allah agar berkenan menghapus dosa setahun yang berlalu” (Muslim)
  51. Memberikan buka bagi orang yang mengerjakan puasa, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Barangsiapa memberikan buka puasa bagi orang yang melaksanakannya maka dia akan mendapatkan pahala sepertinya tanpa berkurang sedikitpun” (Tirmidzi)
  52. Melakukan shalat malam pada malam lailatul qadar, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Barangsiapa melakukan ibadah malam hari pada malam lailatul qadar, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (Bukhari danMuslim)
  53. Memperbanyak sedekah, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Sedekah itu dapat melebur dosa sebagaimana air memadamkan api” (Tirmidzi)
  54. Melakukan haji dan umrah, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Umrah dengan umrah berikutnya adalah bisa menghapuskan dosa yang terjadi di antaranya, sedangkan haji mabrur itu tidak ada balasan kecuali surga” (Muslim)
  55. Amal ibadah pada siang hari tanggal 10 Dzulhijjah, dalilnya adalah hadits Nabi r: “Tidak ada hari yang amal shalih yang dilakukan pada saat itu lebih dicintai Allah dari pada hari tanggal 10 Dzulhijjah”. Sahabat bertanya: “Tidak juga dibanding dengan jihad fi sabilillah ya Rasul?” beliau menjawab: “Tidak juga dengan jihad fi sabilillah, kecuali orang yang pergi berjihad dengan jiwa, raga dan harta bendanya kemudian dia tidak pulang lagi” (Bukhari)
  56. Berjihad fi sabilillah (perang di jalan Allah), dalilnya adalah hadits Nabi r: ”Berjuang di jalan Allah sehari saja itu jauh lebih baik dibanding dengan dunia seisinya, padahal tempat cemeti salah seorang ahli surga itu lebih baik daripada dunia seisinya” (Bukhari)
  57. Berinfaq fi sabilillah, dalilnya adalah hadits Nabi r: ”Barangsiapa yang mempersiapkan dan membiayai seseorang untuk berperang, sungguh dia telah ikut berjuang. Sedangkan orang yang menanggung biaya keluarga orang yang sedang berjuang fi sabilillah, maka dia telah berjihad” (Bukhari dan Muslim)
  58. Ikut menshalati mayit dan mengantarkannya ke kubur, dalilnya adalah hadits Nabi r: ”Barangsiapa yang menyaksikan jenazah lalu ikut menshalatinya maka baginya sebuah qirath. Sedangkan yang menyaksikannya hingga dikuburkan maka baginya dua qirath”. Ada yang bertanya: “Apa dua qirath itu ya Rasul?” Beliau menjawab: “Seperti dua buah gunung yang besar” (Bukhari: 3/158, Mulsim: 265)
  59. Memelihara mulut dan farji (kemaluan), dalilnya adalah hadits Nabi r: ”Barangsiapa yang menjamin untuk diriku sesuatu yang berada di antara jenggot dan kumisnya dan yang berada di antara dua kakinya, maka aku jamin dirinya dengan surga” (Bukhari dan Mulsim)
  60. Memperbanyak dzikir dengan tahlil, tasbih dan tahmid, dalilnya adalah hadits Nabi r: ”Barangsiapa yang mengucapkan: “Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu, wahuwa ‘alaa kulli syai-in qadiir” dalam sehari semalam 100 kali, maka baginya setara pahala orang yang memerdekakan sepuluh orang budak, ditulis untuknya 100 kebajikan dan dihapus darinya 100 kesalahan, baginya pemeliharaan dari godaan setan sehari itu dan tiada orang yang datang dengan lebih baik daripadanya kecuali orang yang lebih banyak mengucapkannya dari padanya”. Demikian pula beliau bersabda: “Barangsiapa yang mengucapkan: ((Subhaanallaahi wabihamdih)) 100 kali dalam sehari semalam, maka kesalahan-kesalahannya akan dihapus walau seperti buih di laut” (Bukhari dan Muslim)
  61. Menyingkirkan hal-hal yang mengganggu jalan (duri, batu, paku dan yang semisal), dalilnya adalah hadits Nabi r: ”Sungguh saya telah melihat seorang pria yang mondar-mandir di dalam surga pada sebuah pohon yang dia tebang karena menyakiti manusia (yang lewat jalan tersebut)”. (Muslim)
  62. Mendidik dan merawat beberapa anak perempuan, dalilnya adalah hadits Nabi r: ”Barangsiapa yang memiliki tiga puteri; dia melindunginya, menyayangi dan menanggung biaya mereka maka sungguh dia berhak untuk mendapatkan surga”. (Imam Ahmad )
  63. Berbuat baik terhadap hewan, dalilnya adalah hadits Nabi r: ”Sesungguhnya ada seseorang melihat seekor anjing yang amat kehausan, maka dia ambil sepatu bootnya lalu mengambil air terus memberikannya kepada anjing tersebut sampai kenyang. Maka Allah bersyukur kepadanya (meridhainya) lalu memasukkannya ke surga”. (Bukhari)
  64. Tidak berbuat riya’, dalilnya adalah hadits Nabi r: ”Saya menjamin dengan sebuah rumah di tengah-tengah surga bagi orang yang tidak berbuat riya’ walau dia berhak –untuk berbuat riya-“ (Abu Daud)
  65. Mengunjungi kawan karena Allah, dalilnya adalah hadits Nabi r: ”Maukah kalian saya beritahu orang-orang di antara kalian dalam surga? Mereka menjawab: Mau, Ya Rasul. Beliau bersabda: “Seorang nabi di surga. Orang yang jujur di surga. Orang yang mengunjungi kawannya hanya karena Allah yang tinggal di pinggiran kota juga di surga”. (Thabrani)
  66. Isteri yang mentaati suaminya, dalilnya adalah hadits Nabi r: ”Jika seorang wanita melaksanakan shalat 5 kali, berpuasa penuh pada bulan Ramadhan, memelihara kemaluannya dan mentaati suaminya maka dia masuk surga dari pintu mana saja yang dia sukai”. (Ibnu Hibban)
  67. Tidak meminta sesuatupun dari manusia, dalilnya adalah hadits Nabi r: ”Barangsiapa yang menjamin untukku tidak meminta sesuatu apapun dari manusia maka saya jamin dia dengan surga”. (Abu Daud, Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah)
Demikian, mudah-mudahan Allah selalu melimpahkan taufiq, inayah dan hidayahNya kepada kita semua. Hingga kita dapat mendirikan shalat dengan berjamaah dan pada waktu yang telah ditentukan, hingga kita terhindar dari kelompok orang yang meremehkan shalat dan bahkan meninggalkannya, Amin ya Rabbal ‘Alamin. Kemuddian Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada Nabi kita, segenap keluarga dan para sahabatnya serta setiap orang yang meniti jalan sunnah mereka hingga hari kiamat. (Abu Nabiel AM. Afandi)